top of page

Triamcinolone Tablet 4 mg

Triamcinolone digunakan untuk pengobatan pada gangguan endokrin, gangguan rematik, penyakit kolagen, penyakit dermatologi, keadaan alergi, penyakit mata, penyakit pernapasan, gangguan hematologi, penyakit neoplastik, keadaan edema, penyakit gastrointestinal dan reaksi inflamasi.

Komposisi

Triamcinolone 4 mg


Indikasi

Pengobatan pada kondisi berikut:

  • Gangguan endokrin: insufisiensi adrenokortikal primer atau sekunder, hiperplasia adrenal kongenital, tiroditis nonsupuratif, dan hiperkalsemia yang berhubungan dengan kanker

  • Gangguan rematik: terapi tambahan untuk pemberian jangka pendek pada artritis psoriasis, artritis rheumatoid; ankylosing spondylitis; bursitis akut dan subakut; tenosinovitis  akut nonspesifik; gouty arthritis akut; post traumatic osteoarthritis; sinovitis pada osteoartritis; dan epikondilitis.

  • Penyakit kolagen: digunakan pada saat eksaserbasi atau sebagai terapi pemeliharaan pada kasus tertentu systemic lupus erythematosus dan reumatik karditis akut.

  • Penyakit dermatologi: pemfigus, bullous dermatitis herpetiformis, erythema multiforme yang berat (sindrom Steven-Johnson) dermatitis eksfoliatif, mycosis fungoides dan psoriasis berat.

  • Keadaan alergi: seasonal atau perennial allergic rhinitis, asma bronkial, dermatitis kontak, atopik dermatitis, serum sickness, angioedema dan urtikaria berat

  • Penyakit mata: konjungtivitis alergi, keratitis, allergic corneal marginal ulcers, herpes zoster, ophthalmicus, iritis dan iridocyclitis, choriorenitis, inflamasi segmen anterior, diffuse posterior uveitis dan choroiditis, optic neuritis dan sympathetic ophthalmia.

  • Penyakit pernapasan: sarkoidosis simtomatik, sindrom Loeffler’s, beriliosis, tuberkulosis paru fulminan, emfisema pulmonari, dan diffuse interstitial pulmonary fibrosis

  • Gangguan hematologi: idiopatik dan trombositopenia sekunder, acquired (auto-immune) hemolytic anemia, eritroblastopenia (RBC anemia) dan anemia hipoplastik kongenital (erythroid). 

  • Penyakit neoplastik: untuk penatalaksanaan paliatif leukemia dan limfoma

  • Keadaan edema: merangsang diuresis pada sindrom nefrotik

  • Penyakit gastrointestinal: ulcerative colitis, regional enteritis  dan sariawan yang sulit disembuhkan

  • Lain-lain: reaksi inflamasi pasca operasi gigi dan meningitis tuberculosis dengan blok subarachnoid atau blok yang terjadi jika diberikan bersamaan dengan kemoterapi antituberkulosis.


Kontraindikasi

  • Pasien dengan infeksi jamur sistemik

  • Pasien yang hipersensitif terhadap obat atau komponennya


Efek Samping

Efek samping dibawah ini yang mungkin berhubungan dengan terap kortikosteroid:

  • Gangguan carian dan elektrolit: retensi  natrium, retensi  cairan, gagal jantung kongestif

  • Muskuloskeletal: kelemahan otot, fatigue, miopati steroid. Kehilangan masa otot, osteoporosis, vertebral compression fracture, nekrosis aseptik kaput tulang paha dan humerus, fraktur patologi dari tulang panjang dan fraktur spontan.

  • Gastrointestinal: ulkus peptikum, pankreatitis, distensi abdomen dan ulcerative esopohagitis.

  • Dermatologi: gangguan penyembuhan luka, kulit yang rapuh dan tipis, ptechiae dan ekimosis, eritema wajah, berkeringat berlebihan, atrofi lemak subkutan, purpura, striae, hiperpigmentasi, hirsuitisme, erupsi jerawat, dan ditekannya reaksi terhadap tes alergi.

  • Neurologi: konvulsi, peningkatan tekanan intracranial dengan papilledema, vertigo, sakit kepala dan memburuknya kondisi psikiatrik yang sudah ada.

  • Endokrin: ketidakteraturan menstuasi, chusingoid, supresi pertumbuhan, tidak beresponnya adrenokortikal dan pituitary sekunder, penurunan toleransi karbohidrat, menifestasi diabetes melitus laten dan peningkatan kebutuhan insulin atau obat hipoglikemik oral pada keadaan diabetes

  • Mata: posterior subcapsular cataract, peningkatan tekanan intraocular, glaucoma dan exophthalmos.

  • Metabolik: hiperglikemia, glikosuria dan keseimbangan nitrogen negatif disebabkan oleh katabolisme protein.

  • Lain-lain: necrotizing agitis, tromboflebitis, tromboembolisme, memburuknya infeksi atau menutupi gejala infeksi, insomnia, episode sinkop dan reaksi anafilaktoid.


Dosis

Dosis awal bervariasi dari 4-48 mg tiap hari tergantung dari penyakit spesifik tertentu yang sedang diobati.


Untuk bayi dan anak-anak: Dosis yang direkomendasikan harus diatur dengan pertimbangan yang sama seperti di atas daripada dengan aturan yang ketat terhadap rasio usia atau berat badan.


Cara Pemakaian

Sebaiknya obat diberikan setelah makan.


Kemasan

Kotak, 10 strip @ 10 tablet


Golongan

Kortikosteroid


Perlu Resep

Ya


Cara Penyimpanan

Simpan pada suhu di bawah 30°C.

bottom of page