top of page
Ciprofloxacin Infus 2 mg/ml
Ciprofloxacin infus digunakan untuk pengobatan infeksi berat pada pasien yang tidak bisa diberi ciprofloxacin oral atau pemberian oral tidak tepat pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang sensitif seperti infeksi saluran kemih, uretritis dan servisitis gonore, infeksi saluran cerna, infeksi saluran napas bawah, infeksi kulit dan jaringan lunak serta infeksi tulang dan sendi.
Komposisi
Tiap ml mengandung ciprofloxacin 2 mg
Indikasi
Untuk pengobatan infeksi berat pada pasien yang tidak bisa diberi ciprofloxacin oral atau pemberian oral tidak tepat. Infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang sensitif terhadap ciprofloxacin pada:
Infeksi saluran kemih, termasuk prostatitis.
Uretritis dan servisitis gonore.
Infeksi saluran cerna, termasuk demam tifoid yang disebabkan oleh Salmonella typhi. Efikasi ciprofloxacin untuk eradikasi chronic typhoid carrier belum diketahui.
Infeksi saluran napas bawah, tetapi ciprofloxacin bukan pilihan pertama pneumonia akibat Pneumococcus yang disebabkan oleh Klebsiella, Enterobacter, Proteus, Pseudomonas, Haemophilus, Branhamella, Legionella, dan Staphylococcus.
Infeksi kulit dan jaringan lunak.
Infeksi tulang dan sendi.
Kontraindikasi
Penderita yang hipersensitivitas terhadap ciprofloxacin atau antibiotik derivat kuinolon lainnya.
Wanita hamil dan menyusui.
Anak-anak dibawah usia 12 tahun.
Efek Samping
Tendinitis
Efek terhadap saluran cerna: mual, diare, muntah, gangguan pencernaan, dispepsia, nyeri abdomen, flatulence, anoreksia, dispagia.
Efek terhadap sistem saraf: sakit kepala, pusing, rasa letih, insomnia, agitasi, tremor, paralgesia perifer, berkeringat, kejang, ansietas, mimpi buruk, konfusi, depresi, halusinasi, gangguan pengecapan dan penciuman.
Reaksi hipersensitivitas: reaksi kulit beruba erupsi obat, urtikaria, makula eritema, sindroma Stevens-Johnson, kemerahan pada kulit, pruritus, drug fever, fotosensitivitas, reaksi anafilaktik/anafilaktoid.
Efek terhadap renal/urogenital: nefritis interstisial, gagal ginjal termasuk gagal ginjal yang transien, disuria, poliuria, retensi urin, pendarahan uretra, vaginitis, dan asidosis.
Efek terhadap hati: hepatitis, kelainan hati yang meluas seperti nekrosis hati.
Efek terhadap kardiovaskuler: takikardia, palpitasi, atrial flutter, ektopi ventrikular, sinkope, hipertensi, angina pektoris, infark miokardium, cardiopulmonary arrest, cerebral thrombosis, wajah merah dan panas, migren, pingsan.
Lain-lain: nyeri sendi, lemas seluruh tubuh, nyeri otot, tendovaginitis, epistaksis laryngeal atau pulmonary edema, hemoptisis, dispnea, bronkospasme, pulmonary embolism, tinitus gangguan pendengaran terutama untuk frekuensi yang tinggi, gangguan penglihatan (misal: penglihatan ganda warna-warni).
Efek pada darah: eosinofilia, leukositopenia, anemia, granulositopenia, trombositopenia, trombositosis, kelainan protombin.
Efek pada nilai laboratorium/deposit urin : kadar transaminase dan alkali fosfatase dalam darah mungkin meningkat untuk sementara, ikterus kolestatik dapat terjadi terutama pada pasien yang pernah mengalami kerusakan ginjal; peningkatan kadar urea, kreatinin dan bilirubindarah secara transien; hiperglikemia. Pada kasus tertentu: kristaluria dan hematuria.
Dosis
Infeksi saluran urin bagian atas dan bawah yang tidak terkomplikasi: 2 x 100 mg sehari.
Infeksi lain: 2 x 200 mg sehari.
Gonore dan sistitis akut yang tidak terkomplikasi pada wanita: infus tunggal 100 mg. Setelah pemberian intravena pengobatan dapat diteruskan secara oral.
Penderita usia lanjut mungkin diberikan dosis lebih rendah tergantung dari beratnya penyakit dan bersihan kreatinin.
Penderita dengan gangguan fungsi ginjal: Bila bersihan kreatinin kurang dari 20 ml/menit, maka dosis normal hanya diberikan sekali sehari atau jika diberikan 2 kali sehari, dosis harus dikurangi separuhnya.
Kemasan
1 botol infus @ 100 ml
Golongan
Antibakteri
Perlu Resep
Ya
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 30°C, terlindung dari cahaya.
Artikel Terkait
bottom of page