top of page

Masih Muda Tapi Sering Lupa? Mungkin Ini Penyebabnya!


Dalam keseharian, kita tentu pernah mengalami peristiwa lupa akan sesuatu, mulai dari lupa letak suatu barang (kunci mobil, handphone, remote TV), lupa nama orang, lupa jadwal tertentu, dan sebagainya. Ya, lupa adalah sesuatu yang sangat manusiawi, namun jika lupa terjadi terlalu sering, dan mulai mengganggu kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, maka bisa jadi ada masalah terkait daya ingat yang perlu diatasi.


Selama ini, penurunan daya ingat adalah kondisi yang hampir selalu dikaitkan dengan proses penuaan, namun ternyata keluhan terkait daya ingat yang buruk atau mudah lupa juga tidak jarang berasal dari mereka yang masih berusia muda. Lantas, hal apa yang dapat menyebabkan mereka yang berusia muda juga mudah lupa? Mari kita simak penjelasan berikut!


Selain usia, kenali faktor lain yang memengaruhi daya ingat!


Sebelum berbicara tentang daya ingat, ada baiknya kita mengenal dahulu istilah fungsi kognitif. Fungsi kognitif mencakup kemampuan seorang individu untuk berpikir, fokus, menyusun rencana, serta mengingat sesuatu. Penurunan daya ingat dapat menandai gangguan pada fungsi kognitif secara keseluruhan. Otak dan sistem saraf memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan fungsi kognitif ini.


Riset membuktikan bahwa faktor usia merupakan hal yang sangat berpengaruh pada fungsi kognitif, sehingga seringkali penurunan fungsi kognitif, termasuk daya ingat, dipandang sebagai fenomena universal yang akan dialami semua orang yang berusia lanjut. Akan tetapi, perkembangan ilmu pengetahuan memungkinkan untuk ditemukannya berbagai faktor risiko lain yang juga dapat memengaruhi fungsi kognitif dengan signifikan. Hal ini yang sekaligus dapat menjelaskan adanya perbedaan antarindividu, di mana terdapat orang berusia lanjut yang memiliki fungsi kognitif yang baik, namun di sisi lain terdapat orang berusia muda yang mengalami masalah dengan daya ingat maupun fungsi kognitif lainnya. Faktor risiko yang dimaksud adalah status kesehatan, gaya hidup, dan faktor sosial.


Faktor status kesehatan seperti riwayat menderita penyakit tertentu merupakan faktor risiko dari terjadinya penurunan daya ingat. Penyakit kronis seperti diabetes melitus tipe 2, hipertensi, hipotiroid, serta penyakit mental seperti gangguan kecemasan dan depresi, diketahui berdampak secara langsung maupun tidak langsung (contoh: berkaitan dengan obat yang harus dikonsumsi) pada daya ingat. Penyakit-penyakit tersebut dapat diderita juga oleh kelompok yang berusia muda sehingga dapat menjadi pemicu terjadinya penurunan daya ingat pada usia muda.


Faktor pemilihan gaya hidup juga tidak kalah besar perannya pada kualitas daya ingat seseorang. Komponen gaya hidup yang dimaksud mencakup pola makan, aktivitas fisik (olahraga), dan kebiasaan tidur. Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang tidak rutin berolahraga dan/atau memiliki kebiasaan tidur yang kurang baik (kurang tidur, tidur tidak berkualitas), mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk mengalami penurunan daya ingat. Pola makan yang baik mencakup komposisi nutrisi yang seimbang, termasuk di antaranya nutrisi spesifik yang dibutuhkan sel otak dan sistem saraf untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Di sisi lain, kebiasaan hidup yang buruk seperti alkoholisme diketahui berpengaruh buruk pada kualitas daya ingat. Berikutnya, faktor sosial yang mencakup interaksi sosial serta status sosioekonomi juga diketahui memiliki peranan dalam menentukan kualitas daya ingat seseorang.


Beberapa penelitian juga mencoba mengamati pengaruh dari paparan senyawa radikal bebas pada kesehatan manusia, termasuk di dalamnya kesehatan fungsi kognitif. Radikal bebas merupakan kelompok molekul yang memiliki elektron yang tidak berpasangan. Senyawa radikal bebas memiliki kecenderungan untuk bersifat reaktif, sehingga berpotensi untuk menyebabkan kerusakan pada sel-sel di sekitarnya. Dalam kondisi normal, tubuh memiliki mekanisme tertentu untuk mengantisipasi pengaruh paparan radikal bebas, baik yang berasal dari proses internal di dalam tubuh, maupun yang berasal dari lingkungan. Akan tetapi, jika paparan radikal bebas melebihi kemampuan tubuh untuk mengatasinya, maka akan terjadi ketidakseimbangan yang dikenal dengan istilah stres oksidatif. Stres oksidatif diketahui berkorelasi dengan peningkatan risiko terjadinya berbagai gangguan kesehatan pada berbagai sistem organ. Otak dan sistem saraf merupakan bagian yang sangat rentan mengalami stres oksidatif karena tingkat kebutuhan oksigennya yang tinggi, sehingga paparan radikal bebas yang tinggi dapat berdampak pada fungsi otak dan sistem saraf, termasuk dalam mempertahankan daya ingat yang baik. Contoh paparan radikal bebas yang perlu diwaspadai antara lain adalah yang berkaitan dengan polusi lingkungan serta kebiasaan hidup yang buruk seperti merokok.


Tips menjaga daya ingat tetap prima sejak usia muda


Setelah memahami beragam faktor yang dapat memengaruhi kualitas daya ingat, maka kita semua dapat mulai mengatur strategi untuk dapat mengoptimalkan kualitas daya ingat dan fungsi kognitif lainnya. Pertambahan usia merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari, namun kita bisa memilih untuk mulai menjalani gaya hidup yang sehat sehingga daya ingat pun dapat dipertahankan dengan baik. Beberapa tips untuk membantu menjaga daya ingat antara lain:

  • Menerapkan pola makan sehat bergizi lengkap dan seimbang

  • Aktif secara fisik, menghindari gaya hidup minim gerak (sedentary)

  • Tidur cukup dan berkualitas (setidaknya 7 jam per hari)

  • Hindari paparan asap rokok (pasif maupun aktif) dan alkoholisme

  • Aktif bersosialisasi dan melakukan kegiatan yang mengasah otak

  • Mengelola stres dengan baik

Referensi:

1. Kim M, et al. Factors affecting cognitive function according to gender in community-dwelling elderly individuals. Epidemiol Health. 2017;39:e2017054.

2. Alarabi M, et al. Lifestyle factors affecting cognitive function of adults: A cross-sectional study. Neurology, Psychiatry and Brain Research 2017;23:36-42.

3. Murman DL, et al. The Impact of Age on Cognition. Semin Hear. 2015;36(3):111–21.

4. Pendick D. 7 common causes of forgetfulness. Available at https://www.health.harvard.edu/blog/7-common-causes-of-forgetfulness-201302225923 cited at July 5th, 2022.

5. Franzoni F, et al. Oxidative Stress and Cognitive Decline: The Neuroprotective Role of Natural Antioxidants. Front. Neurosci. 2021;15:729757.


MPL/OGB/027/VI/2022

197 tampilan

Comentarios


bottom of page